ENGINEERING DOOR vs PINTU KAYU KONVENSIONAL

Pintu Engineering adalah pintu yang dibuat dari beberapa partikel kayu menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna. Sedangkan Pintu kayu konvensional adalah kayu yang diolah dan diproses menjadi pintu. Tentunya, pintu kayu konvensional dan pintu kayu engineering memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yuk, simak kekurangan dan kelebihannya.

  1. Pintu Engineering
    Pintu Engineering adalah pintu yang dibuat dari kayu dan diproses dengan berbagai tahapan. Beberapa tahapan proses pembuatan pintu kayu engineering yaitu proses oven hingga kadar air mencapai 12%, dipotong sesuai ukuran, dibelah lalu diberi lem untuk direkatkan, lalu dilapisi dengan finishing sesuai keinginan, misalnya PVC Sheet, HPL, Cat Duco dll.

    Meskipun terbuat dari beberapa partikel kayu, pintu kayu engineering memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pintu kayu konvensional, antara lain:
    1. Tidak mudah mengalami pelengkungan, pemuaian, dan susut karena terdiri dari lapisan kayu yang direkatkan bersama-sama.
    2. Pintu kayu engineering tentunya lebih ramah lingkungan.
    3. Tahan terhadap rayap,
    4. Memiliki ketahanan terhadap bocornya suara,
    5. Harga yang lebih terjangkau
  2. Pintu Konvensinal
    Pintu Konvensional terbuat dari kayu murni konsistent menggunakan satu jenis kayu yang menjadikan pintu kayu terkesan ekslusif.Serat alami kayu dan kekokohannya membuat pintu tampak seolah-olah dibuat dengan bahan yang premium, karena dianggap sebagai bahan yang otentik dan memiliki keindahan. .

    Kekurangan Pintu konvensional:
    1. Rentan terhadap kondisi eksternal seperti paparan cuaca yang dapat menyebabkan pintu melengkung, memuai, bengkok.
    2. Sensitif terhadap air dan kelembapan, akan mempercepat proses pengeroposan.
    3. Rentan terhadap Rayap.

Soo.. Pilih lah material yang berkualitas untuk kebutuhan bangunan kalian ya..
Semoga informasi yang diberikan dapat menambah pengetahuan mengenai pintu engineering ya..

Good Quality, Simple Desain & Custom Size

Engineering Wood Door adalah sebuah proses pembuatan pintu kayu yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan material yang sudah diolah oleh pabrik.

Keempat bahan inti dibawah ini akan diproses melalui produksi mesin untuk mendapatkan hasil product yang presisi, tidak melengkung dan sesuai dengan ukuran serta model yang didesain.

Ke Empat material yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

  1. FJL (Finger Joint Laminated) adalah kayu yang dibuat dengan menggunakan mesin teknologi canggih dengan teknik Penyambungan jari-jari.
  2. Honeycomb paper adalah kertas karton berbentuk sarang lebah, berfungsi sebagai pengisi ruang hollow didalam daun pintu bahan pengganti particle board, MDF board, termocol ataupun plywood yang ramah lingkungan.
  3. HMR board adalah High Moisture Resistant MDF Board, dikenal juga sebagai MDF waterproof
  4. Pelapis HPL / PVC : HPL (High Pressure Laminates) adalah salah satu bahan kayu olahan dengan pelapis berlaminasi sebagai lapisan teratas finishing dan PVC Sheet adalah PolyVinyl Chloride Sheet sebagai lapisan teratas finishing
flush door

Lebar Pintu yang di Rekomendasikan

Daun pintu, berayun ke dalam atau ke luar ruang, harus terasa terbuka dan bisa dilewati. Rekomendasi izin standar berlaku untuk semua pintu, namun Anda perlu mempertimbangkan masalah lain saat merencanakan penempatan furnitur terkait dengan pintu masuk. Orang ingin merasa bebas untuk bergerak melalui bukaan, sehingga penempatan furnitur di kedua sisi menjadi tantangan desain sekaligus peluang. Dengan penempatan furnitur dalam kaitannya dengan pintu, Anda dapat mengontrol arus lalu lintas, menawarkan kenyamanan, memberikan privasi, dan menambah daya tarik estetika.

 

  • Mengikuti Pedoman Standar

Desainer dan arsitek, termasuk yang ada di Institut Seni dan Desain New York, merekomendasikan jarak minimum 30 inci / 76.2 cm di depan pintu untuk penempatan furnitur, dan lebih banyak lagi jika bukaan pintu lebih besar. Jarak bebas ini merupakan tambahan untuk kelonggaran pintu, jika diayunkan ke dalam ruangan. Pintu dengan lebar 30 inci memungkinkan satu orang melewati pintu tersebut pada satu waktu. Diperlukan jarak minimum 36 inci / 91,44cm dari ambang pintu yang cukup lebar untuk dilewati dua orang pada saat yang sama, Bahkan dengan pintu geser atau pintu lipat, jarak bebas minimal 30 inci diperlukan untuk arus lalu lintas di depan pintu. Jika memungkinkan, berikan sedikit lebih dari jarak minimum untuk mengundang keterbukaan dan mengurangi perasaan ruang sempit atau kekacauan.

 

  • Mengelola Arus Lalu Lintas

Setiap ruangan memiliki pola lalu lintas alami yang menggerakkan orang melalui ruang tersebut. Pola lalu lintas utama selalu dimulai atau diakhiri di sebuah pintu. Desainer menggunakan penempatan furnitur untuk mengatur arus lalu lintas melalui suatu area sehingga area percakapan tidak terganggu, dan orang tidak perlu berpawai melewati televisi atau perapian untuk sampai ke sisi lain ruangan. Misalnya, di ruangan yang pintu eksteriornya langsung tumpah ke ruang keluarga yang aktif seperti ruang keluarga, furnitur yang ditempatkan dengan cermat dapat membantu menciptakan arus lalu lintas yang optimal.

  • Memberikan Entri yang Nyaman

Orang harus bisa masuk atau keluar suatu tempat, bahkan saat membawa tas belanjaan, buku sekolah, atau koper, tanpa harus memutar ke samping atau berjalan di sekitar furnitur besar seperti meja makan atau sofa. Ketika furnitur ditempatkan setidaknya dengan jarak minimum dari pintu masuk, ruang akan tampak lebih nyaman dan akomodatif bagi mereka yang menggunakannya.

  • Menawarkan Pendekatan Bijak

Masalah privasi mungkin menjadi pertimbangan saat Anda menempatkan furnitur dalam kaitannya dengan pintu kamar tidur yang berayun ke sebuah ruangan dari lorong. Selain merencanakan jarak yang diperlukan dari pintu ke furnitur, pertimbangkan dan rencanakan dengan tepat furnitur mana yang akan terlihat dari lorong.

 

  • Meningkatkan Penampilan Ruang

Meskipun memberikan jarak yang tepat untuk furnitur dari ambang pintu dapat mengakibatkan lebih sedikit furnitur di dalam ruangan, hal itu akan memberikan efek positif pada estetika. Ruangan yang tampak tidak padat dan tidak berantakan terlihat lebih baik, terasa lebih baik, dan berfungsi lebih baik.

 

PT WIJAYA KARUNIA MEGAH

Pintu kayu Flushdoor & Engineering door

LEAF WINDOOR

 

 

 

 

 

Pintu Kayu Flush Door dikenal pula dengan Engineering Door, teknologi ini muncul sebagai subtitusi Pintu Kayu Solid mengingat semakin sulitnya kayu keras dari hutan alam dan semakin meningkatnya kebutuhan akan pintu seiring peningkatan kebutuhan terhadap perumahan.

Engineering Door merupakan hasil pengolahan khusus dari kayu solid utuh. Pengolahan khusus ini mereduksi sifat-sifat negatif dari kayu alami yaitu memuai dan menyusut. Karena itu Engineering Door menjadi jauh lebih stabil, tidak mudah memuai ataupun menyusut, dan juga tidak mudah retak pada bagian sambungan panel-panelnya.

Maka dari itu, Pintu kayu engineering dirancang & diproduksi untuk mengantisipasi kelemahan dari produk pintu
konvensional sehingga pintu engineering memiliki beberapa keunggulan utama yakni :

  • stabil dan tidak mengalami deformasi / perubahan bentuk / konstruksi
  • tahan terhadap gangguan / serangan serangga (rayap )
  • tahan terhadap air / kelembaban
  •  ramah lingkungan karena menggunakan kayu hutan produksi & legal serta lem / perekat yang tidak beracun / non toxic
  • mudah dikombinasikan dengan bahan / material lain (kaca, metal, plastik dll )
  • memungkinkan untuk dimensi / size yang lebar & tinggi

Pada dasarnya pintu engineering terbagi menjadi 3 jenis yakni :

  1. Flush Door Honeycomb / Pintu Rangka Panel Honeycomb
    Merupakan pintu dengan sistem konstruksi rangka, dan terbagi menjadi 2 bagian utama,yakni bagian rangka / frame pintu dan bagian penutup rangka / surface.
    Adapun maksud dari pengisian rongga tersebut dengan material tambahan adalah untuk menambah kekuatan sekaligus sebagai material penyerap bunyi dan isolator panas / dingin.
    Sedangkan material pengisi yang sering digunakan adalah kertas (honeycomb paper ),foam (stereofoam / PU foam )dan glasswool / rockwool
  2. Full Core Door / Pintu Rangka Panel Penuh

pintu dengan sistem konstruksi panil / bidang / board yang dibentuk darilapisan / potongan kayu yang dijadikan menjadi 1 bidang / board untuk kemudian disusunsesuai dimensi yang diinginkan sehingga merupakan 1 kesatuan yang padat tak berongga.

  1. Solid Engineering Door

Solid Engineering adalah tipe paling populer untuk jenis kayu. Sesuai namanya, pintu Solid Engineering memiliki balok kayu padat di dalamnya. Pintu Solid Engineering kokoh dan memiliki efek kedap suara yang lebih baik.

u-PVC

UPVC (Unplasticized Poly Vinyl Chloride) merupakan turunan dari plastik yang mengalami proses tertentu sehingga sifat lentur/plastisnya dihilangkan. Hasil akhir material ini menjadi keras dan kemudian diaplikasikan ke berbagai macam bidang industri, yang salah satunya sebagai building material khususnya pintu dan jendela. Dengan proses yang dinamakan “Unplasticized”, uPVC akhirnya menjadi bahan yang lebih kuat/rigid dan ramah lingkungan daripada PVC. Material uPVC juga selalu diperkuat dengan besi (steel reinforcement), sehingga lebih kokoh.

UPVC dapat menyerap panas dan mempertahankan suhu udara di dalam ruangan. Disamping itu kusen dan jendela UPVC juga memiliki nilai estetika / keindahan tersendiri. Oleh karena itu, banyak apartemen, villa perumahan, perhotelan, ruko dan rukan yang memilih uPVC untuk bahan jendela dan pintu.

Kelebihan :

  • Kedap suara karena telah mengaplikasikan teknologi double sealed yang memakai EPDM.
  • Tahan terhadap cuaca karena bahan tidak dapat keropos, lapuk maupun berkarat meski diterpa hujan dan panas.
  • Anti bocor karena telah menggunakan sistem yang menahan hempasan hujan.
  • Hemat energi karena dapat menjaga kesejukan di dalam ruangan sehingga menghemat penggunaan pendingin ruangan (AC).
  • Aman karena menggunakan sistem kunci ganda yang tidak dapat dibuka secara paksa, bahkan tidak dapat dicongkel menggunakan linggis.
  • Bebas perawatan karena tidak perlu melapisi dengan cat dan perawatan khusus
  • Anti rayap karena tidak mengandung bahan kayu.
  • Ramah lingkungan karena untuk mendapatkan bahan ini tidak perlu menebang pohon.

Finishing

Melamik

Memberikan lapisan film yang lebih baik daripada NC. Permukaan kayu yang dilapis melamik menjadi sangat halus karena pori-pori kayu tertutup. Bahan ini lebih sulit untuk dilapis ulang dan akan berbau menyengat setelah aplikasi. Ada 2 pilihan finishing, yaitu matt dan glossy (mengkilat). Pengaplikasiannya dengan cara semprot atau memakai kuas.

Cat Duco

Adalah metode penyemprotan cat duco pada permukaan furniture dengan pilihan warna yang bervariasi dan menarik. Cocok untuk furnitur bernuansa modern, minimalis dan juga furnitur anak. Harganya relatif mahal dan bila sudah dicat, serat asli tidak bisa dikembalikan lagi. Pengaplikasiannya menggunakan semprot atau kuas. Dengan kemajuan tehnologi dan desain sekarang ini, berbagai motif dapat dibuat dari cat ini, seperti motif batu, marmer, motif pecah seribu maupun motif perak, tembaga dan emas.

Veneer

Terbuat dari serat tipis kayu asli. Motifnya tergantung jenis kayu ; ada motif jati, sungkai, nyatoh, kamper atau mahoni. Furnitur yang diberi lapisan ini mirip dengan kayu asli sehingga tampilannya terlihat alami. Dijual dalam bentuk gulungan dengan lebar 10-20 cm.